makalah tetntang etos kerja
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiap manusia
diwajibkan untuk melakukan usaha dan berperilaku baik. Usaha yang dilakukan
haruslah sungguh-sungguh dengan niat ikhlas. Tidak boleh setengah-setengah
karena hasilnya tidak akan maksimal. Dalam Islam juga diwajibkan untuk
berikhtiar dan tidak hanya pasrah. Allah akan memberikan karunia terhadap
setiap usaha yang dikerjakan dan juga disertai dengan doa.
Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu
seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan
kamu mati besok.” Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas
lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari
pada mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada muslim yang lemah. Allah
swt.menyukai mukmin yang kuat bekerja.”Nyatanya kita kebanyakan bersikap
dan bertingkah laku justru berlawanan dengan ungkapan-ungkapan tadi.
Dalam zaman yang modern ini, kita dituntut untuk
selalu berusaha, tidak hanya rajin, tapi lebih dari itu, asalkan tidak
melanggar dan melampaui batas – batas dalam Islam.
Untuk itu, disini penulis akan memaparkan mengenai
etos kerja secara lebih rinci.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka saya mengangkat rumusan masalah, yaitu
Bagaimana etos kerja yan sesuai dalam Islam?
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu
Untuk memaparkan etos kerja yang sesuai dengan Islam
1.4.MANFAAT
Dari kegiatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat
1. Dapat mengetahui
apa yang dimaksud etos kerja
2. Dapat megetahui
bagaimana etos kerja dalam Islam
3. Melatih kita
untuk senantiasa berusaha
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN ETOS KERJA
Etos berarti
pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Kata kerjaberarti
usaha,amal, dan apa yang harus dilakukan (diperbuat).Etos berasal dari bahasa
Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta
keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi
juga oleh kelompok bahkan masyarakat . Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos
kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang
dilakukan manusia, baik dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-hal
yang berkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan. (Dr.Abdul Aziz.Al
Khayyath,1994 : 13). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahamkan bahwa
semua usaha manusia baik yang dilakukan oleh akal, perasaan, maupun perbuatan
adalah termasuk ke dalam kerja.
Dalam bekerja,
setiap pekerja muslim (muslimah), hendaknya sesuai dengan etika Islam, yaitu :
· Melandasi setiap kegiatan kerja semata-mata ikhlas
karena Allah serta untuk memperoleh rida-Nya. Pekerjaan yang halal bila
dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah tentu akan mendapatkan pahala ibadah.
Rasulullah saw bersabda , yang
artinya : Allah swt tidak akan menerima amalan, melainkan amalan
yang ikhlas dan yang karena untuk mencari keridaan-Nya(H.R.Ibnu Majah
)
· Mencintai pekerjaannya. Karena pekerja yang mencinta
pekerjaanya, biasanya dalam bekerja akan tenang, senang, bijaksana, dan akan
meraih hasil kerja yang optimal.
Rasulullah saw bersabda, yang
artinya Sesungguhnya Allah cinta kepada seseorang di antara
kamu yang apabila mengerjakan sesuatu pekerjaan maka ia rapihkan pekerjaan itu.
· Mengawali setiap kegiatan kerjanya dengan ucapan
basmalah.
Nabi saw bersabda yang artinya
:Setiap urusan yang baik (bermanfaat, yang tidfak dimulai dengan ucapan
basmalah (bismillahirrahmanirrahim,maka terputus berkahnya.(H.R.Abdul Qahir
dari Abu Hurairah)
· Melaksanakan setiap kegiatan kerjanya dengan cara yang
halal.
Nabi saw bersabda, yang
artinya :Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang baik,mencintai yang baik
(halal), dan tidak menerima (sesuatu) kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuatu yang diperintahkan kepada para
utusan-Nya (H.R.Muslim dan Tirmidzi)
· Tidak (Haram) melakukan kegiatan kerja yang bersifat
mendurhakai Allah. Misalnya bekerja sebagai germo, pencatat riba (renten), dan
pelayan bar.Artinya : “Tidak ada
ketaatan terhadap makhluk untuk mendurhakai sang pencipta”.(H.R.Ahmad bin
Hambai dalam musnadnya, dan hakim dalan Al-Mustadrokanya, kategori hadis
shahih)
· Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan
pekerja dengan pekerjaan-pekerjaan di luar batas kemampuan.
· Memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, dapat
dipercaya, suka tolong menolong dalam kebaikan, dan professional dalam kerjanya
· Bersabar apabila menghadapi hambatan-hambatan dalam
kerjanya. Sebaliknya, bersyukur apabila memperoleh keberhasilan.
· Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya
untuk kehidupan di dunia dan yang manfaatnya untuk kehidupan di akhirat.
Seseorang yang sibuk bekerja sehingga meninggalkan shalat lima waktu, tidak
sesuai dengan Islam.
Rasulullah saw bersabda yang
artinya,”Kerjakanlah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup
selama-lamanya, tetapi kerjakanlah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu
akan mati besok.”(H.R.Ibnu Asakin)
2.2 SURAT YANG MEMBAHAS ETOS KERJA
1. Al-Quran Surah Al-Mujadilah,58:11
Artinya :“Hai orang-orang
yang beriman,apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan : ‘Berdirilah kamu’, maka kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”(Q.S.Al-Mujadilah,58:11)
Ayat Al-Quran
Surah Al-Mujadilah ayat 11 isinya antara lain berkaitan dengan adab atau tata
krama yang harus diterapkan dalam majelis-majelis yang baik dan diridai Allah
swt. Adab atau tata karma yang dimaksud yaitu memberikan kelapangan dada kepada
orang-orang yang akan mengunjungi dan berada dalam majelis-majelis tersebut
dengan cara, seperti : mempersilahkan orang lain yang datang belakangan
untuk duduk di samping kita, sekiranya masih kosong, menciptakan suasana
nyaman, mewujudkan rasa persaudaraan, saling menghormati dan saling menyayangi,
serta tidak boleh menyuruh orang lain yang lebih dulu menempati tempat duduknya
untuk pindah ke tempat lain tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’
Mukmin/Mukminah
apabila diperintahkan Allah dan rasul-Nya untuk bangun melaksanakan hal-hal
yang baik yang diridai-Nya, seperti shalat, menuntut ilmu, berjuang di jalan
Allah, dan membiasakan diri dengan akhlak terpuji, maka perintah tersebut
hendaknya segera dilaksanakan dengan niat ikhlas dan sesuai dengan ketentuansyara’
Ilmu pengetahuan
mempunyai banyak keutamaan. Perbuatan ibadah yang tidak dikerjakan sesuai
dengan ilmu tentang ibadah tersebut, tentu tidak akan diterima Allah SWT.
Rasulullah SAW
bersabda Artinya : “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut
ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(H.R.Muslim)
2. Al-Quran Surah Al-Jumu’ah: 9-10
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (۹)
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(۱۰)
Artinya : “Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada
hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkan jual beli.Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.Apabila shalat telah
dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”(Q.S.Al-Jumu’ah 62:9-10)
Mengacu kepada
Q.S. Al-Jumu’ah: 9-10, umat Islam diperintah oleh agamanya agar senantiasa
berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib, seperti shalat, dan selalu giat
berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam (etos kerja yang Islami).
Termasuk ke dalam kerja yang Islami antara lain: belajar secara sungguh-sungguh,
bekerja keras, dan berkarya secara produktif sehingga dapat mendorong keadaan
kearah yang lebih maju.
2.3. CONTOH ETOS KERJA
Dari paparan yang telah di
urai diatas, saya akan menuliskan contoh – contoh etos kerja
1. Belajar dengan giat. Belajar dengan giat ini
dimaksudkan untuk mencapai masa depan yang baik lagi. Karena dengan belajar,
akan mampu menjadikan individu menjadi pandai serta mampu menghadapi berbagai
persoalan dalam pelajaran. Serta akan mampu untuk menjadikan individu tersebut
menjadi lebih tinggi, karena dengan ilmu, Allah akan meninggikan derajat
ndividu tersebut.
2. Mencuci piring seusai makan. Hal ini dimaksudkan untuk
melatih individu supaya mampu bertanggung jawab atas segala tindakan yang
dikerjakan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan tindakan yang dikerjakan merujuk
artinya pada makan. Karena kalau berusaha melath tanggung jawab dengan hal-hal
yang kecil, insya Allah hal ini akan menjadikan individu untuk mampu
bertanggung jawab dalam segala hal.
0 komentar:
Posting Komentar